Inkubator bisnis adalah ruang kerja yang dibuat untuk menyediakan startup dan usaha baru akses ke sumber daya yang mereka butuhkan, semua dalam satu atap. Selain meja kerja atau kantor, inkubator sering memberi perusahaan residen akses ke penasihat ahli, mentor, dukungan administrasi, peralatan kantor, pelatihan, dan / atau investor potensial.
Sebagian besar inkubator dibuat sebagai tempat peluncuran sementara untuk bisnis baru, dengan harapan bahwa para peserta pada akhirnya akan lulus dan pindah. Namun, tidak semua lulusan berhasil, sayangnya, dan beberapa orang memutuskan konsep bisnis mereka tidak layak dan akhirnya lebih baik ditutup saja.
Inkubator biasanya merupakan kemitraan atau kolaborasi yang disponsori oleh satu atau lebih organisasi pro-bisnis, seperti: perguruan tinggi dan universitas setempat; entitas pemerintah, seperti kota dan kabupaten; organisasi pengembangan ekonomi; usaha komersial, termasuk yang terkait dengan investasi.
Mengapa Perlu Inkubator Bisnis?
Karena sebagian besar startup tidak memiliki pengalaman dan jaringan yang dibutuhkan untuk tumbuh, inkubator bisnis berupaya menawarkan kelompok-kelompok startup dengan sumber daya dan program pengembangan keterampilan. Sebagian inkubator bisnis memberi bantuan pemasaran, riset dan analisis pasar, akses ke akuntan profesional, akses ke fasilitas pinjaman atau program hibah, serta penyediaan nasihat hukum. Mengingat bahwa sejumlah besar inkubator berafiliasi dengan perguruan tinggi, tenant juga mendapat akses ke berbagai fasilitas yang ada di kampus.
Inkubator vs Akselerator
Banyak orang menggunakan istilah "inkubator" dan "akselerator" secara bergantian padahal kedua jenis program sering memiliki tujuan dan kerangka waktu yang berbeda.
Inkubator berbeda satu sama lain, tetapi sebagian besar didirikan untuk membantu pendiri atau tim menentukan apakah konsep bisnis mereka layak dan kemudian mengelolanya agar sukses. Beberapa inkubator menetapkan batas waktu berapa lama sebuah perusahaan dapat tinggal di ruang tersebut, tetapi kebanyakan berlangsung satu atau dua tahun. Beberapa inkubator mengambil saham ekuitas dan lainnya hanya mengenakan biaya untuk berada di ruang dan dapat memanfaatkan banyak sumber daya yang tersedia.
Akselerator, di sisi lain, adalah program jangka pendek, cepat, terstruktur yang berlangsung 3-4 bulan. Banyak akselerator yang kompetitif, membatasi jumlah peserta, dan dapat memberikan suntikan dana tunai di muka atau atas pencapaian target tertentu. Sebagian besar perusahaan pemula (startup) berharap bahwa akselerator akan membantu mereka mencapai pertumbuhan yang cepat dan agresif.
Jenis Inkubator
Istilah "inkubator bisnis" umumnya mengacu pada ruang komersial yang disediakan untuk bisnis baru, banyak inkubator berspesialisasi dalam industri atau jenis bisnis tertentu dan bekerja untuk menyatukan perusahaan-perusahaan serupa. Beberapa inkubator khusus seperti itu melayani bisnis: pendidikan, fintech atau teknologi keuangan, teknologi ramah lingkungan, fashion, kuliner, dll.
Namun ada juga inkubator lain yang generalis dan menerima berbagai jenis bisnis, tidak hanya melayani pasar atau industri tertentu saja.
Diterjemahkan bebas dari:
Shopify Encyclopedia dan Small Business Trends
Sebagian besar inkubator dibuat sebagai tempat peluncuran sementara untuk bisnis baru, dengan harapan bahwa para peserta pada akhirnya akan lulus dan pindah. Namun, tidak semua lulusan berhasil, sayangnya, dan beberapa orang memutuskan konsep bisnis mereka tidak layak dan akhirnya lebih baik ditutup saja.
Inkubator biasanya merupakan kemitraan atau kolaborasi yang disponsori oleh satu atau lebih organisasi pro-bisnis, seperti: perguruan tinggi dan universitas setempat; entitas pemerintah, seperti kota dan kabupaten; organisasi pengembangan ekonomi; usaha komersial, termasuk yang terkait dengan investasi.
Mengapa Perlu Inkubator Bisnis?
Karena sebagian besar startup tidak memiliki pengalaman dan jaringan yang dibutuhkan untuk tumbuh, inkubator bisnis berupaya menawarkan kelompok-kelompok startup dengan sumber daya dan program pengembangan keterampilan. Sebagian inkubator bisnis memberi bantuan pemasaran, riset dan analisis pasar, akses ke akuntan profesional, akses ke fasilitas pinjaman atau program hibah, serta penyediaan nasihat hukum. Mengingat bahwa sejumlah besar inkubator berafiliasi dengan perguruan tinggi, tenant juga mendapat akses ke berbagai fasilitas yang ada di kampus.
Inkubator vs Akselerator
Banyak orang menggunakan istilah "inkubator" dan "akselerator" secara bergantian padahal kedua jenis program sering memiliki tujuan dan kerangka waktu yang berbeda.
Inkubator berbeda satu sama lain, tetapi sebagian besar didirikan untuk membantu pendiri atau tim menentukan apakah konsep bisnis mereka layak dan kemudian mengelolanya agar sukses. Beberapa inkubator menetapkan batas waktu berapa lama sebuah perusahaan dapat tinggal di ruang tersebut, tetapi kebanyakan berlangsung satu atau dua tahun. Beberapa inkubator mengambil saham ekuitas dan lainnya hanya mengenakan biaya untuk berada di ruang dan dapat memanfaatkan banyak sumber daya yang tersedia.
Akselerator, di sisi lain, adalah program jangka pendek, cepat, terstruktur yang berlangsung 3-4 bulan. Banyak akselerator yang kompetitif, membatasi jumlah peserta, dan dapat memberikan suntikan dana tunai di muka atau atas pencapaian target tertentu. Sebagian besar perusahaan pemula (startup) berharap bahwa akselerator akan membantu mereka mencapai pertumbuhan yang cepat dan agresif.
Jenis Inkubator
Istilah "inkubator bisnis" umumnya mengacu pada ruang komersial yang disediakan untuk bisnis baru, banyak inkubator berspesialisasi dalam industri atau jenis bisnis tertentu dan bekerja untuk menyatukan perusahaan-perusahaan serupa. Beberapa inkubator khusus seperti itu melayani bisnis: pendidikan, fintech atau teknologi keuangan, teknologi ramah lingkungan, fashion, kuliner, dll.
Namun ada juga inkubator lain yang generalis dan menerima berbagai jenis bisnis, tidak hanya melayani pasar atau industri tertentu saja.
Diterjemahkan bebas dari:
Shopify Encyclopedia dan Small Business Trends
0 Komentar