Bisnis Pariwisata: Spreewald, Desa Wisata dari Dunia Dongeng


Rasanya seperti memasuki sebuah desa yang hanya ada dalam dongeng, indah dan hijau di sekitarnya dengan suara burung sepanjang jalan. Beginilah cara alam harus dilestarikan. Desa ini terletak di Spreewald, Jerman.


Spreewald adalah cagar biosfer Jerman di tenggara Berlin, 1 dari hanya 18 cagar biosfer di Jerman. Spreewald adalah bagian dari negara bagian Brandenburg di Jerman yang terletak sekitar 100 km sebelah tenggara Berlin. Daerah berhutan dan lahan basahnya dilintasi kanal dari Sungai Spree yang ada di hulu.

Sekitar 50.000 orang tinggal di cagar biosfer ini (data tahun 1998). Banyak dari mereka adalah keturunan dari pemukim pertama di wilayah Spreewald, suku Slavia dari Sorbs dan Wends. Mereka telah melestarikan bahasa tradisional, adat istiadat, dan pakaian mereka hingga hari ini.

Sebagian besar penduduk bergantung pada pariwisata. Banyak turis menjelajahi Spreewald dengan perahu kecil. Pertanian, kehutanan dan perikanan adalah sumber pendapatan penting lainnya. Kota utama di daerah ini adalah Lübbenau.

Kota ini dikenal dengan sistem irigasi tradisionalnya, yang terdiri dari lebih dari 200 kanal kecil (disebut Fließe; panjang total: 1.300 kilometer dalam wilayah 484 kilometer persegi. Bentang alamnya terbentuk selama Zaman Es terakhir.

Hutan alder di lahan basah dan hutan pinus di daerah kering berpasir merupakan ciri khas wilayah Spreewald. Padang rumput dan ladang dapat ditemukan di sini juga. Sekitar 18.000 spesies flora dan fauna telah diidentifikasi. Itulah sebabnya Spreewald ditetapkan sebagai cagar biosfer oleh UNESCO pada tahun 1991.

Bisakah tempat wisata seperti ini dibuat di Indonesia? Sudah ada beberapa tempat di negeri kita yang berusaha mengangkat desanya menjadi desa wisata dengan keunikan masing-masing. Ayo kita dorong ide-ide seperti ini untuk dilakukan oleh kelompok anak-anak muda startup lokal di wilayahnya sendiri.

Sumber: GoodStuff / Wikipedia.

Posting Komentar

0 Komentar